Kamis, 17 Januari 2013

makalah menopause



                                                                  BAB 1
                                                         PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
          Setiap manusia, khususnya seorang wanita pasti mengalami suatu kejadian yang biasa disebut dengan menopause, karena hal ini adalah kodrat yang diberikan Allah pada setiap manusia. Keadaan ini sebelumnya akan ditemui tanda-tanda akan terjadinya menopause.                                                        Sebelumnya saya cuplik sedikit apa yang dimaksud dengan menopause. Seorang wanita disebut memasuki atau mengalami menopause bila yang bersangkutan tidak menstruasi lagi dalam rentang waktu 12 bulan. Usia saat seorang wanita memasuki menopause masih menjadi perdebatan sengit, tapi sebagai pegangan beberapa ahli di bidang menopause memberi ancer-ancer umur antara 45-55 tahun.Lalu apa yang terjadi saat wanita memasuki masa menopause? Untuk diketahui, gejala dan tanda menopause yang dialami seorang wanita sifatnya sangat individual. Bagi wanita yang tahan banting, mereka tidak akan terlalu merasakn gejala saat memasuki masa menopause, sebaliknya yang agak “perasa” akan merasakan keluhan hebat baik fisik maupun mental.                                                                                       Sampai akhir abad ini di Indonesia akan dijumpai sekitar 8-10 % lansia dan wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria. Dalam perjalanan hidupnya seorang wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun, mengalami penuaan indung telu\r, sehingga tidak sanggup memenuhi hormon estrogen. Terdapat peningkatan hormon FSH dan LH. Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan pada fisik dan psikis. Oleh karena itu, dipandang perlu adanya sebuah buku  yang dapat membantu pembaca mengetahui hal tersebut.Baik yang mengulas tentang menopause, penyebab dan gejalanya, jenis dan faktornya, obat tradisional dan terapi yang dilakukan, perubahan-perubahan yang dialami pada menopause.
1.2 Perumusan Masalah                                                                                                            
        Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, penulis dapat menarik   permasalahan dengan rumusan yang akan di bahas dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
  •      Apa pengertian dari menopause ? 
  •       Apa penyebab dan gejala terjadinya menopause? 
  •         Apa jenis-jenis menopause dan faktor yang mempengaruhi? 
  •           Bagaimana tanda-tanda orang yang sudah mengalami menopause ? 
  •          Obat tradisional dan terapi apa saja yang dilakukan menjelang menopause?  
  •          Perubahan apa yang dialami menopause?
1.3  Tujuan Penulisan       
       Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
  1.    . Menambah pengetahuan tentang menopause bagi pembaca khususnya   pada  seorang wanita. 
  2.        Untuk mengetahui secara jelas faktor dan penyebab terjadinya menopause. 
  3.     Untuk mengembangkan penulis mengungkapkan maksud pengarang yang  terdapat dalam karyanya, sehingga pembaca betul-betul  paham sesuai penghayatan yang dilakukan pembaca.
1.4 Manfaat Penulisan
               Untuk mendapatkan pengetahuan tentang menopause, tanda-tanda yang dialami orang yang sudah mengalami menopause, faktor dan penyebabnya, dan terapi yang digunakan.
1.5 Metode Penulisan
                     Dalam menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode. hal ini dimaksudkan untuk memperoleh teori yang diajarkan pada buku–buku yang berkaitan dengan penulisan karya tulis serta mencari sumber – sumber yang  ada pada buku referensi.
                      Adapun dalam pengolahan data, metode yang dipakai adalah sebagai berikut:
1.   Studi Kepustakaan
    Mengambil pengertian dari buku yang sudah ada dengan harapan karya tulis ini tidak menyimpang dari pengertian yang sudah ada sebelumnya.
2.   Metode Analisis Data
    Analisis yang dilakukan penulis dalam karya tulis ini adalah  dengan cara:
a.    Metode Deduktif                
   Yaitu pola penalaran yang dikembangkan dengan merumuskan gagasan umum terlebih dahulu,  kemudian dijelaskan dengan sejumlah gagasan khusus.
b.   Metode Induktif
    Yaitu pola penalaran yang disusun dengan menulikan paragraf yang berisi gagasan-gagasan khusus terlebih dahulu, baru diakhiri gagasan umum.
3.   Menggunakan sumber-sumber yang ada dari internet.
1.6 Sistematika Penulisan
       Dalam menyusun karya tulis ini penulis membagi atas beberapa bab dan tiap-tiap bab penulis bagi beberapa bagian. Adapun isi dari tiap-tiap bagian tersebut adalah :
a. Bagian formalitas, terdiri dari halaman judul, abstraksi, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar gambar.
b.   Bagian isi terdiri dari:
BAB I            Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang Masalah, Perumusan   Masalah,  Tujuan      Penulisan, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan.
BAB  II             Landasan Teori, meliputi: pengertian dari menopause.
BAB III      Pembahasan meliputi : penyebab dan gejala terjadinya  menopause, jenis-jenis menopause dan faktor yang mempengaruhi, tanda-tanda menopause, perubahan-perubahan yang  dialami, terapi dan obat tradisional yang digunakan pada menopause.
BAB IV            Penutup meliputi : simpulan, saran, dan kata penutup.
c.    Bagian akhir, berisi daftar pustaka yang digunakan penulis dalam mencari resensi buku dan terdapat glosarium untuk mempermudah pembaca mengetahui kata-kata sulit.

                                                                                
                                                      BAB  II
                                            LANDASAN TEORI


2.1    Pengertian Menopause                                                                  
           Menopause berasal dari kata “ mens “ yang artinya siklus menstruasi 
dan “pausis” yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya penghentian. Dapat   disimpulkan secara singkat menopauase merupakan masa berhentinya siklus menstruasi pada seorang wanita.
         Menopause adalah berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi secara fisiologis pada siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan. Kondisi ini juga ditemukan di beberapa spesies lain yang mengalami siklus seperti itu, seperti misalnya monyet rhesus dan sejumlah cetacean. Menopause dalam biologis merupakan akhir dari siklus kebutuhan menstruasi seorang wanita yang terjadi dipertengahan usia 40 tahun keatas.
         Menopause berdasarkan definisi, adalah periode menstruasi spontan yang terakhir pada seorang wanita dan merupakan diagnosis yang ditegakkan secara retrospektif setelah amenore selama 12 bulan. Menopause terjadi rata-rata 51 tahun dan buku-buku sejarah mengungkapkan bahwa rata-rata usia tersebut tidak berubah setelah berabad-abad. Sebagian besar wanita di Inggris dapat mengantisipasi bahwa mereka akan menghabiskan paling sedikit sepertiga dari usia mereka dalam keadaan pascamenopause karena pada abad terakhir ini terjadi peningkatan mencolok usia harapan hidup rerata wanita menjadi sekitar 80 tahun.
         Fase transisi fluktuasi fungsi ovarium yang terjadi di sekitar waktu perdarahan menstruasi terakhir dari seorang wanita dikenal sebagai “ perimenopause “ atau  “klimakterik “.                            Bagi sebagian besar wanita, fase ketidakteraturan menstruasi ini  berlangsung sekitar 2 sampai 3 tahun walaupun sebagian wanita menyadari bahwa  awitan gejala yang dikaitkan dengan menopause terjadi jauh lebih dini. Wanita secara universal menyebut fase klimakterik sebagai “mengalami menopause”.
            Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksualpun semakin menurun secara alami dari hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat indung telur mulai melepas sel telur kedalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita serta rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh cukup besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis ( emosional ).
         Hormon progesteron berfungsi mengawasi menstruasi dan  mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia 40 tahun, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia 40 tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia 44 tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan atau lebih lama. Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Kecuali mengalami menopause secara tiba-tiba akibat operasi atau perawatan medis.                                                              


BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Penyebab dan Gejala Terjadinya Menopause
3.1.1  Penyebab Terjadinya Menopause
Menopause merupakan berhentinya siklus menstruasi secara pemanen dan merupakan suatu titik balik dan bukan penyakit. Akan tetapi, kondisi ini bisa memengaruhi kesejahteraan hidup perempuan.
Adapun penyebab terjadinya menopause adalah sebagai berikut:
a.      Usia merupakan pemicu utama menopause    
Kondisi ini merupakan sisi lain dari pubertas, akhir dari usia subur, yang disebabkan oleh melambatnya fungsi ovarium. Selain itu, menopause juga disebabkan operasi tertentu dan pengobatan medis. Penanganan medis ini termasuk pengangkatan ovarium, kemoterapi, dan terapi radiasi panggul. Pengangkatan rahim tanpa mengangkat ovarium kemungkinan tidak akan memicu menopause.  Berdasarkan data dari National Institute on Aging, rata-rata perempuan mengalami menopause secara alami di usia 51. Tapi menopause bisa mulai lebih awal. Beberapa perempuan mulai mengalami menopause di usia 40 dan sangat sedikit perempuan yang menopause di akhir usia 60an.
b.     Perempuan yang merokok
             Cenderung mengalami menopause beberapa tahun lebih awal dibandingkan mereka yang tidak merokok. Belum ada cara pasti memperhitungkan usia menopause. Hanya perempuan yang tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, tanpa penyebab yang jelas, yang bisa dikatakan sudah menopause.
c.      Sebelum menopause (perimenopause)
Menopause alami terjadi secara bertahap. Ovarium tidak berhenti dengan tiba-tiba, tetapi melambat secara perlahan. Masa perubahan ke menopause dikenal dengan perimenopause. Selama masa perimenopause, Anda masih memiliki kemungkinan hamil. Meskipun menstruasi tidak bisa diprediksi, ovarium masih berfungsi dan Anda masih biasa ovulasi.
3.1.2   Gejala- Gejala pada Menopause
Begitu menopause mendekat, periode menstruasi akan berubah. Tapi perubahan tersebut bisa bervariasi pada setiap perempuan. Ada yang semakin pendek atau lama, semakin banyak atau berkurang, dengan waktu yang lebih lama atau lebih singkat di antara periode. Perubahan seperti ini normal. Tapi jika Anda mengalami perdarahan berat atau jarak periode terlalu dekat, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter. Berikut gejala lain menopause:
a.          Hot flashes (kilas panas)
Gejala ini umum dialami perempuan menopause. Hot flashes merupakan perasaan panas yang muncul sebentar dan membuat wajah serta leher memerah. Selain itu, bisa juga menyebakan munculnya bintik merah di dada, punggung dan lengan.
Kondisi ini kemungkinan diikuti oleh keringat dan perasaan dingin. Intensitas kilas panas berbeda-beda dan umumnya bertahan antara 30 detik hingga 10 menit. Anda bisa mengatasi masalah ini dengan mengenakan pakaian tipis, menggunakan kipas angin, olahraga teratur, menghindari makanan pedas dan panas, serta mengontrol stres.
b.         Gangguan tidur          
Kilas panas yang terjadi di malam hari bisa mengganggu tidur dan menyebabkan munculnya keringat. Cobalah trik berikut:
  1.       Gunakan kipas angin di kamar Anda 
  2.     Hindari selimut tebal 
  3.        Kenakan pakaian dari katun ringan atau material tipis lainnya di  malam hari 
  4.         Sediakan kain basah di dekat Anda.
 Dengan begitu, Anda bisa langsung mendinginkan diri begitu kilas panas muncul.
c.         Gangguan seks 
            Menurunnya produksi estrogen bisa memicu keringnya vagina. Hal ini akan `membuat hubungan intim terasa sakit. Cobalah menggunakan pelumas (lubricant) larut dalam air. Selain itu, menopause juga bisa mengubah libido. Jika gangguan seks ini muncul, cobalah berkonsultasi dengan dokter.
d.    Kontrol gejala kronis
Jika gejala-gejala menopause Anda mengganggu aktivitas, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter bisa membantu Anda mempertimbangkan perlu tidaknya  terapi hormon dan obat yang diresepkan lainnya, seperti pil KB dosis rendah pada masa perimenopause, antidepressant, obat tekanan darah, krim vagina serta terapi lainnya. Selain itu, dokter juga bisa menganjurkan penyesuaian gaya hidup, seperti diet,olahraga,tidur dan mengontrol stres.
e.     Terapi hormon pengganti
Terapi ini bisa meredakan gejala -gejala menopause. Dokter bisa membantu memilih beragam produk yang tersedia. Badan pengawas obat dan makanan Amerika (FDA) menganjurkan penggunaan produk dosis rendah dan dalam waktu sesingkat mungkin.
Hal ini karena studi telah menemukan bahwa penggunaan  terapi pengganti hormon jangka panjang bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, pengentalan darah dan kanker payudara.
3.2  Jenis-Jenis Menopause dan Faktor yang Mempengaruhi
 Jenis-jenis menopause ada 2 yaitu :                                    
1.   Menopause premature
2.   Menopause terlambat
Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut :
a.   Usia saat haid pertama kali ( menarch)
b.   Faktor psikis  
c.   Jumlah anak   
d.  Usia melahirkan                                                                     
e.   Pemakaian kontrasepsi
f.   Merokok              
g.   Sosial ekonomi
3.3  Tanda-tanda orang yang sudah mengalami menopause yaitu :
1.         Rambut kusut mulai timbul
2.         Kulit kehilangan daya elastisitasnya
3.         Tulang kehilangan zat kapur, tulang punggung terpengaruh karenanya
4.         Buah dada menjadi gepeng dan terkulai
5.         Kemungkinan gangguan dalam peredaran darah menjadi bertamba
6.         Kendurnya indung telur dan rahim
7.         Dinding vagina tipis dan peka terhadap singgungan
8.         Dinding vulva terhenti pertumbuhannya.

3.4  Obat Tradisional dan Terapi Menjelang Menopause
    Menjelang menopause sering disertai jantung yang berdebar diatas keadaan normal, kepala pusing, banyak keluar keringat, sesak nafas, susah tidur di malam hari, perasaan tidak nyaman, murung, dan darah haid yang keluar bertambah banyak.
Pengobatan:
1.    Ketika wanita sudah merasakan gejala peralihan ini, hendaknya ia     mengurangi bahkan sebaiknya berhenti mengonsumsi daging untuk beberapa bulan ke depan. Perbanyak makan sayuran terutama kangkung. Usahakan dapat buang air besar secara teratur setiap hari.
2.    Banyak istirahat dengan posisi tiduran, buatlah baluran dari daun dadap  serep yang ditumbuk halus kemudian gunakan untuk tapal perut bagian bawah. Untuk menenangkan pikiran minumlah air figure 1 rebusan daun pegagan (kaki kuda) setiap hari. 
3.     Jika darah haid yang keluar terlalu banyak, minumlah salah satu ramuan    berikut:
Resep 1 bahan-bahannya:
a.     Daun sarap (keji beling / sambang getih / sambang darah) 3 lembar
b.    Adas 5 butir
c.     Kulit kayu pulosari 1/4 jari tangan
d.    Air matang secukupnya
Cara membuat:
      Daun sarap, adas, dan pulosari yang telah dicuci ditumbuk halus. Tambahkan air matang, aduk merata, lalu disaring. Minum ramuan ini langsung habis sebelum makan.
Resep 2 dengan pacar cina bahan-bahannya:      
a.     Daun pacar cina 1 genggam
b.    Air mendidih 1 gelas
Cara meramu :
Masukkan daun pacar cina pada gelas yang berisi air mendidih, biarkan hingga dingin, lalu saring. Minum hasil saringan ini semuanya, sebelum makan.
Terapi:
Terapi gejala-gejala menopause dengan obat selain estrogen sering dianjurkan tetapi umumnya hasilnya kurang memuaskan.Sebagian besar studi mengenai terapi alternatif untuk gejala menopause nyata memperlihatkan respons placebo.
1.   Terapi nonhormon
a.  Obat antihipertensi (50 ug dua kali sehari) efektif dalam penatalaksanaan jangka pendek gejala-gejala vasomotor tetapi sebagian besar wanita mendapat bahwa efek menguntungkan tersebut lebih cepat.
b. Obat penenang dan antidepresan sudah luas penggunaannya pada wanita dengan masalah klimakterik tetapi, tanpa penyakit psikiatrik yang nyata, obat-obat ini sebaiknya ditunda sampai TSH telah dicoba.
c. Terapi progesteron dibuktikan memiliki  sedikit efek   menguntungkan pada gejala kulit kemerahan dan panas tiba-tiba, tetapi sering timbul efek samping yang mengganggu.
2.   Terapi estrogen 
               Karena gejala menopause disebabkan oleh defisiensi estrogen, maka terapi yang logis adalah dengan sulih estrogen. Dalam preparat TSH kombinsi untuk wanita yang uterusnya masih utuh, dilakukan penambahan progesteron ke estrogen untuk mencegah berkembangnya penyakit endrometrium. Estrogen yang digunakan dan TSH kovensional disebut “alami” karena menghasilkan estrogen plasma yang identik dengan yang dihasilkan oleh ovarium pramenopause.
3.5 Perubahan yang Dialami Pada Menopause            
           Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan pada fisik dan psikis.
1.      Perubahan Kejiwaan
         Perubahan kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang menopause meliputi: merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena takut menjadi tua, mudah tersinggung, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng, keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan ( orgasme ), mereka juga merasa sudah tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
2.      Perubahan Fisik
      Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi kendor. Kulit mudah terbakar sinar matahari, menimbulkan pigmentasi, pada kulit tumbuh bintik hitam. Otot bawah kulit tubuh muka mengendor sehingga jatuh dan lembek.Kelenjar kulit kurang berfungsi,sehingga kulit menjadi kering dan keriput.Perubahan pola maka dianjurkan
menjurus kearah makanan yang mengandung banyak serat. Juga terjadi perubahan pada usus halus dan besar.
            Perubahan wanita menuju masa baya antara 50-65 yaitu:
  •         Fase pra –menopause ( klimakterium)
       Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi perubahan psikologis/ kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Berlangsung selama antara 4-5 tahun. Terjadi pada usia 48-55 tahun.
  •          Fase manopause 
  •         Panea-menopauase ( senium )
        Terjadi pada usia diatas 60-65 tahun. Wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis dan fisik.Keluhan makin berkurang.
Langkah untuk menghambat proses penuaan kulit yaitu :
1. Jangan terlalu gemuk sehingga hilangnya lemak bawah kulit tidak  terlalu kentara.
2. Hindari sebanyak mungkin sinar matahari, karena ultraviolet dapat  merusak  kulit dan menimbulkan kanker kulit.
3. Kelancaran peredaran darah kulit dengan mengurangi kulit keriput melalui   meningkatkan aktivitas fisik dan masase ( salon kecantikan ).
4. Dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan masase diri sendiri atau kesalon kecantikan dan memberikan pelembab kulit, sehingga tampak terpelihara.        

BAB IV
   PENUTUP

4.1 Simpulan
         Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka penulis dapat mengambil  simpulan sebagai berikut:                                                                         
1.    Secara garis besar, menopause adalah berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi secara fisiologis pada siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan.
2.   Salah satu faktor penyebab terjadinya menopause yaitu usia, dimana rata-rata seorang wanita mengalami menopause terjadi pada usia 45 tahun keatas.Selain itu, perempuan yang mempunyai kebiasaan merokok, cenderung mengalami menopause lebih awal dibanding tidak merokok.
3.   Gangguan-gangguan yang dialami pada menopause antara lain: perasaan  panas, gangguan tidur dan seks.
4.   Sebelum seseorang dikatakan telah mengalami menopause, terlebih dahulu akan dijumpai beberapa tanda dan perubahan yang akan dialami oleh wanita pada fisik dan psikologisnya (kejiwaan).
5.  Menopause dapat dicegah lebih dini dengan berbagai terapi, diantaranya    dengan terapi nonhormon, terapi estrogen,dan menanamkan pola hidup sehat.
4.2 Saran       
      Berdasarkan simpulan diatas, penulis mempunyai beberapa saran diantaranya:
1. Agar para pembaca dapat mengenal menopause terutama pada seorang  wanita.
2. Alangkah baiknya seorang wanita  dapat mencegah menopause lebih dini dengan menanamkan pola hidup sehat.
3. Diharapkan oleh karena proses alami, tidak perlu menjadi penyulit yang lebih memberatkan suasana menjalani hari tua.
4. Mensyukuri nikmat Allah dengan menganggap bahwa menopause merupakan kodrat alami.
5. Meskipun secara fisik sudah tua, tetapi jiwa muda tetap tertanam.
4.3 Kata Penutup
            Alhamdulillah karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa  ada  hambatan  yang berarti. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat banyak kekurangan. Maka penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini. Hanya kepada Allah SWT penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

                  

DAFTAR PUSTAKA


Glasier, Anna dan Ailsa Gebbie. 2005. Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Ikarowina Tarigan. 2010. “Mengenal Gejala Menopause dan Cara Mengatasi”,(Online        (http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/04/06/2361/13/Mengenal-Gejala-Menopause-dan-Cara-Mengatasidiakses 21 Desember 2011).

 

Mafrukhi (Edukatif). 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan.

MenoHerbs.2009.”Wikipedia_Menopause”,(Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Menopause, diakses 21 Desember 2011).